Kamis, 29 April 2010

Dialog Muslim dan Kristen

Di dunia setidaknya ada 2 kepercayaan/agama yang sekiranya saat ini memiliki pengikut yang banyak dimuka bumi ini.Yaitu Islam dan Kristen.
Dalam membicarakan agama/kepercayaan masing-masing individu,terkadang kita harus berhati-hati dalam membicarakan sebuah agama atau sebuah kepercayaan tersebut.
Dan kali ini saya ingin mencoba membahas tentang sebuah buku yang patut kita baca tentang perdebatan tentang dua orang individu yang memiliki kepercayaan masing-masing.Kedua orang tersebut adalah seorang Muslim dan seorang Kristen.
Didalam buku tersebut terdapat wawasan yang sangat luar biasa tentang masing-masing kepercayaannya.

Setelah saya membaca buku tersebut ternyata disana kita dapat menemukan dan mempelajari bahwa didalam Injil ternyata Yesus tidak pernah mengaku dirinya sebagai Tuhan,dan Yesus bukan meninggal diatas salib,lalu keajaiban-keajaiban yang dimiliki Yesus juga ditunjukkan oleh banyak Nabi lainnya,serta bahwa Yesus sendiri meramalkan kebangkitan Nabi Muhammad SAW setelah beliau wafat.
Keterangan-keterangan tersebut lebih banyak diterangkan secara rinci pada bagian-bagian bacaan Kitab Injil secara ringkas dan jelas.
Buku ini berjudul Dialog Muslim dan Kristen (Sebuah Perdebatan) yang ditulis oleh H.M.Baagil, MD dan Muhammad A. Nubel.Setidaknya buku ini akan memberikan wawasan dan pencerahan kepada kita agar kita dapat benar-benar mengerti apa yang sebenarnya terdapat dalam kitab yang kita miliki saat ini.Dan buku ini akan mejadi sebuah perangkat yang efektif bagi umat Muslim didalam upaya-upaya menghimbau para umat Kristen mau mempelajari agama Islam.Sebaliknya,para penganut ajaran Kristen harus semakin menyadari kenyataan tentang apa yang dikatakan Injil serta apa sebenarnya yang diajarkan Yesus.
Dalam hal ini penulis buku tersebut tidaklah bermaksud untuk mencemooh orang Nasrani serta tentu saja bukan untuk menghina Yesus beserta ajaran-ajarannya.Oleh karena itu semuanya pun kembali kepada hati nurani kita sendiri,kemanakah kita harus mempercayakan diri kita kepada sebuah pegangan hidup yang kita anggap benar.

0 komentar:

Posting Komentar