Kamis, 18 Oktober 2012

Masalah Sosial dan Kebudayaan

Dalam berkehidupan sosial di bumi ini, kita tidak jarang akan menemukan berbagai macam masalah yang terjadi akibat perkembangan manusia yang begitu pesat saat ini.

Blumer (1971) dan Thompson (1988) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan masalah sosial adalah suatu kondisi yang dirumuskan atau dinyatakan oleh suatu entitas yang berpengaruh yang mengancam nilai-nilai suatu masyarakat sehingga berdampak kepada sebagian besar anggota masyarakat dan kondisi itu diharapkan dapat diatasi melalui kegiatan bersama. Entitas tersebut dapat merupakan pembicaraan umum atau menjadi topik ulasan di media massa, seperti televisi, internet, radio dan surat kabar.

Apa perbedaan masalah sosial di desa dan di perkotaan ?

Permasalahan di kota umumnya lebih kompleks dibanding masalah di desa. Semakin besar mobilitas masyarakatnya, maka akan semakin kompleks permasalahan yang timbul di lingkungan masyarakat tersebut.

Sebagai contoh, Ada seorang pria sebut saja Slamet yang merasa kehidupannya di desa kurang meyakinkan karena sangat minimnya lapangan pekerjaan. Akhirnya, ia memutuskan untuk mencari peruntungan di kota. Sesampainya dikota, ia bersaing dengan manusia lainnya dalam mendapatkan kehdupan yang layak bagi dirinya. Dengan kerja keras dan perjuangan yang gigih, Slamet pun menjadi individu yang berhasil beradaptasi terhadap mobilitas yang tinggi di kehidupan kota.

Dari cerita Slamet diatas, dia berhasil memanfaatkan peluang yang ada dikota, dengan keberhasilannya maka akan semakin banyak Slamet-Slamet lain yang ingin mencoba peruntungan dikota. Namun, kita tidak tahu apakah mereka mampu bertahan, atau akan terbuang dan tidak mampu bersaing dengan Slamet lain yang memiliki mobilitas lebih tinggi. Semakin banyak urbanisasi terjadi, maka persaingan akan menjadi semakin sulit dan menambah konflik serta permasalahan yang terjadi di kota.

Sedangkan di desa, permasalahan yang terjadi tidak terlalu rumit karena hubungan sosial pada masyarakat desa terjadi secara kekeluargaan, dan jauh menyangkut masalah-masalah pribadi, satu dengan yang lain mengenal secara rapat, menghayati secara mendasar. Pertemuan-pertemuan dan kerja sama untuk kepentingan individu. Segala kehidupan sehari-hari diwarnai dengan gotong royong.

Contoh permasalahan dikota :

1. Kepadatan penduduk : masyarakat desa yakin jika hidup dikota maka kehidupan mereka pun akan lebih terjamin. Pemahaman seperti ini, yang menyebabkan urbanisasi  meningkat.
2. Kemiskinan : kemiskinan terjadi apabila sebuah individu tidak mampu atau tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan pokok hidupnya secara umum. Dan kemiskinan juga dapat menjadi awal tumbuhnya masalah-masalah sosial yang lain seperti kekerasan, pencurian, dan berbagai tindakan kriminalitas lainnya.


Contoh permasalahan di desa :
1. Kurangnya fasilitas : Masih banyak desa-desa di Indonesia yang belum mendapatkan fasilitas kehidupan yang memadai seperti kebutuhan akan listrik.
2. Terbatasnya lapangan pekerjaan.

Pengertian dan Wujud dari Kebudayaan.


Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi, diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

  • Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan,keseluruhan struktur sosial, religius, serta segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

  • Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain.

  • Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi , Kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
     
    Wujud BudayaMenurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
    -         Gagasan 
    -        
    Aktifitas 
    -        
    Artefak  
    1. Gagasan (Wujud ideal)

Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh.

  1. Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
  1. Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.

Pustaka :
zhainal99.blogspot.com
umum.kompasiana.com
gazaxavier.blogspot.com
www.abdulrahmansaleh.com

0 komentar:

Posting Komentar